Apa Itu Jetlag?
Jetlag adalah
kondisi di mana tubuh mengalami kekacauan jam biologis akibat perubahan zona
waktu. Sebagaimana kita tahu, bepergian jauh melintasi beberapa zona waktu akan
menyebabkan pergeseran waktu tidur, waktu makan, dan waktu beristirahat.
Akibatnya tubuh kita terasa lemas, kepala terasa berat bahkan pusing/sakit,
kehilangan nafsu makan, dan beberapa mengalami kesulitan tidur di malam hari
dan mengantuk di siang hari saat tiba di tempat tujuan. Gejala-gejala inilah
yang disebut dengan jetlag, dan
dapat berlangsung hingga beberapa hari.
Nah, tentunya dalam bepergian, apalagi dalam rangka wisata atau libur, kita tidak ingin terserang jetlag. Beberapa kali saya melihat teman seperjalanan yang
mengalami jetlag, waaaah, sengsara
sekali, ketika yang lain asyik di obyek wisata, belanja, foto-foto atau beli
kudapan setempat, si korban jetlag
hanya bisa duduk sambil mengurutkan minyak kayu putih ke pelipis dan merapatkan
jaket di tengah musim panas yang cerah. Tidak
tega melihatnya. Yang kita harapkan, kita bisa menikmati libur dengan sehat, tanpa harus diganggu jetlag.
Kapan Berisiko Terkena Jetlag?
Semakin besar perbedaan zona
waktu (antara tempat asal dan tempat tujuan), semakin besar kemungkinan
terserang jetlag. Bepergian ke tempat dengan selisih waktu 11 jam dari waktu
kita, akan lebih besar risiko terkena jetlag
dibandingkan pergi ke tempat yang selisih
waktunya hanya 4 jam.
Pergi ke arah Timur meningkatkan
risiko dan eksposur/tingkat keparahan jetlag
daripada ke Barat, karena bila pergi ke Barat kita mendapat 'bonus' atau tambahan waktu sehingga
memberi tubuh kesempatan yang lebih besar untuk beradaptasi. Selain itu, saat bepergian ke arah Barat kita menyetel waktu kita mundur, dan tentunya lebih mudah untuk menunda waktu tidur lebih larut dari biasanya, daripada harus bangun lebih pagi dari biasanya.
Contoh, perjalanan dari
Jakarta (zona waktu GMT+7) ke Cairo (GMT +2) adalah bergerak ke arah Barat,
sedangkan dari Jakarta ke Auckland (GMT +12) adalah bergerak ke arah Timur.
Walaupun dari Jakarta kedua tempat tersebut berbeda 5 jam, tapi perjalanan ke
Auckland akan lebih berisiko menimbulkan jetlag
dibandingkan ke Cairo.
Mencegah Jetlag
Untuk mencegah atau setidaknya
meminimalkan risiko terkena jetlag,
berikut beberapa tips yang dapat dicoba:
Segera sesuaikan waktu anda dengan zona waktu di tempat tujuan.
Setelah naik pesawat, atur jam
tangan ke zona waktu di tempat tujuan, dan sesuaikan jadwal makan dan tidur
dengan zona waktu yang baru. Artinya, bila jam menunjukkan di tempat tujuan
adalah saatnya tidur, usahakan untuk tidur walaupun belum terlalu mengantuk.
Ada orang yang tidak ingin
megubah jam tubuhnya dan tetap bertahan dengan zona waktu asal, tetapi ini akan
berat untuk diikuti, karena aktivitas libur anda akan menjadi aneh dan kacau
(tidur di siang hari saat seharusnya anda pergi ke obyek wisata, bangun di
malam hari saat obyek wisata sudah tutup).
Bila memungkinkan lakukan penyesuaian bertahap beberapa hari sebelum berangkat
Sesuaikan dengan mengatur maju/ mundur waktu makan dan
tidur. Contoh, bila akan pergi ke tempat dengan zona waktu GMT+2, artinya
berbeda 5 jam dengan WIB (GMT+7), anda bisa mulai menyesuaikan waktu makan satu
jam per hari selama 5 hari. Jadi bila
biasa makan malam pkl. 18.00, H-5 dimundurkan 1 jam ke jam 19.00, H-2 ke pk.20.00 dan seterusnya. Lakukan ini sebisa
mungkin.
Menjaga kandungan cairan tubuh selama pejalanan
Banyak-banyak minum air putih
selama dalam pesawat. Kelembaban udara
yang rendah di dalam pesawat akan membuat tubuh kekurangan cairan, sehingga
sangat penting anda mengganti cairan tubuh yang hilang dengan banyak minum air
putih. Bawa botol kosong untuk diisi-ulang dari dispenser di dalam pesawat.
Jauhi alkohol selama penerbangan karena hanya akan memperburuk jetlag.
Mengatur pola asupan karbohidrat dan protein dengan diet anti-jetlag dari Argonne.
Diet ini dikembangkan oleh Dr. Charles F. Ehret dari Argonne's Division of Biological and Medical
Research pada Argonne National Laboratory, sebuah
pusat riset di Departemen Energi USA. Diet ini membantu penyesuaian jam tubuh
secara cepat ke zona waktu yang baru.
Ikuti 3 langkah mudah diet ini:
- Tentukan waktu SARAPAN di tempat tujuan pada tanggal kedatangan di sana
- Hitung mundur 4 hari dari tanggal tersebut, dan lakukan FEAST-FAST-FEAST-FAST (pesta-puasa-pesta-puasa).
Hari pertama,
FEAST : sarapan dan makan siang dengan menu tinggi protein, lalu makan malam
dengan menu tinggi karbohidrat. Jangan minum kopi kecuali antara pk.15.00-17.00
Hari kedua, FAST
: sarapan, makan siang dan malam dengan menu ringan terdiri dari salad,
sup,buah dan jus buah. Lagi, kopi hanya
diminum antara pk.15.00-17.00 bila memang tidak dapat dihindari.
Hari ketiga,
FEAST seperti hari pertama
Hari keempat,
FAST , dengan tambahan catatan: bila ingin meminum sesuatu yang berkafein,
minumlah di pagi hari bila anda pergi ke arah Barat, atau antara pk.
18.00-23.00 bila anda pergi ke arah Timur.
- Tutup puasa anda pada waktunya sarapan di tempat tujuan, dengan mengonsumsi sarapan padat protein. Jadi, bila pramugari menawarkan pilihan ikan atau nasi goreng sebagai menu sarapan, tentunya anda harus memilih ikan. Nah…..selanjutnya, tinggal sesuaikan waktu makan anda dengan waktu setempat.
Sedikit penjelasan, saat FEAST
dengan menu tinggi protein akan menstimulasi tubuh menjadi aktif (siap
beraktivitas). Contohnya telur, susu, daging/ikan,
kacang hijau, produk kedelai, keju. Menu
tinggi karbohidrat, sebaliknya, akan menstimulasi tubuh untuk tidur. Contoh menu ini berupa nasi, mie, bihun, pasta, kentang,
pudding. Hari-hari FAST, akan
mengosongkan cadangan karbohidrat dalam hati, dan me-reset jam tubuh. Selain
sayur dan buah, saat FAST tetap diperbolehkan mengonsumsi sedikit karbohidrat
maupun protein. Artikel asli tentang diet Argonne ini bisa dibaca di sini.
Nah, lakukan upaya-upaya di atas
sebisa mungkin agar terhindar dari jetlag (sudah saya praktekkan, dan puji
Tuhan saya tidak mengalami jetlag !).
Happy travelling !!
thanks Renny Freddie jadi tau apa itu Jetlag dan cara mengatasinya soalnya belum pernah berpergian jauh keluar negeri paling cuma beda waktu 1 s/2 jam saja ga begitu terasa soalnya
BalasHapusthanks udh mampir di blog saya, Heni..
Hapusnice share
BalasHapusI LIKE IT THANKS BEFORE Life Style
thanks Naufa
HapusNice poat
BalasHapusfresh writing..nice share !
BalasHapusKeep posting such stuffs..