Apa Itu Jetlag?
Jetlag adalah
kondisi di mana tubuh mengalami kekacauan jam biologis akibat perubahan zona
waktu. Sebagaimana kita tahu, bepergian jauh melintasi beberapa zona waktu akan
menyebabkan pergeseran waktu tidur, waktu makan, dan waktu beristirahat.
Akibatnya tubuh kita terasa lemas, kepala terasa berat bahkan pusing/sakit,
kehilangan nafsu makan, dan beberapa mengalami kesulitan tidur di malam hari
dan mengantuk di siang hari saat tiba di tempat tujuan. Gejala-gejala inilah
yang disebut dengan jetlag, dan
dapat berlangsung hingga beberapa hari.
Nah, tentunya dalam bepergian, apalagi dalam rangka wisata atau libur, kita tidak ingin terserang jetlag. Beberapa kali saya melihat teman seperjalanan yang
mengalami jetlag, waaaah, sengsara
sekali, ketika yang lain asyik di obyek wisata, belanja, foto-foto atau beli
kudapan setempat, si korban jetlag
hanya bisa duduk sambil mengurutkan minyak kayu putih ke pelipis dan merapatkan
jaket di tengah musim panas yang cerah. Tidak
tega melihatnya. Yang kita harapkan, kita bisa menikmati libur dengan sehat, tanpa harus diganggu jetlag.
Kapan Berisiko
Terkena Jetlag?
Semakin besar perbedaan zona
waktu (antara tempat asal dan tempat tujuan), semakin besar kemungkinan
terserang jetlag. Bepergian ke tempat dengan selisih waktu 11 jam dari waktu
kita, akan lebih besar risiko terkena jetlag
dibandingkan pergi ke tempat yang selisih
waktunya hanya 4 jam.